Detail Cantuman Kembali

XML

Perancangan Alat Bantu Kerja Pada Proses Produksi SMGW Untuk Perbaikan Postur Kerja Dengan Metode RULA di PT Rekadya Multi Adiprima


"PT Rekadaya Multi Adiprima (RMA) adalah perusahaan industri otomotif produksi komponen interior kendaraan yang terdiri dari 9 plant, salah satunya adalah area cutting untuk produk SMGW 2513. Area cutting merupakan area terakhir dari proses produksi. Proses cutting adalah proses terakhir pemesinan, setelah itu produk akan dipindahkan ke storage. Pada proses pemindahan tersebut tidak menggunakan alat bantu kerja sehingga proses pemindahan tersebut operator mengalami kelelahan yang cepat. Keluhan tersebut dirasakan oleh operator pada saat 1 sampai 3 jam bekerja akibat postur kerja operator tidak ergonomis dalam melakukan pemindahan tersebut. Operator harus membungkuk pada saat meletakkan, mengikat, mengangkat dan meletakkan produk tersebut. Jika postur kerja seperti ini tidak segera ditangani maka akan berpotensi terjadinya risiko kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon. Masalah diatas perlu dilakukan perancangan fasilitas kerja yang ergonomis menyesuaikan dimensi tubuh operator agar postur kerja operator dalam keadaan alamiah saat bekerja. Postur kerja alamiah ini dapat mengurangi kelelahan yang cepat dan keluhan pada bagian otot, selain itu waktu proses pemindahan produk SMGW 2513 diharapkan dapat diminimalkan. Adapun metode yang digunakan untuk mengetahui tingkatan beban musculoskeletal terhadap pekerjaan yang dilakukan operator adalah dengan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) dengan tiga tahapan yaitu: pengidentifikasian postur kerja bagian atas, penilaian postur tubuh dengan tabel RULA dan penentuan level tindakan berdasarkan tingkat risiko.Hasil kuesioner Nordic Body Map menunjukan keluhan bagian otot tertinggi berdasarkan skor yaitu sakit pada bagian pinggang, sakot pada bagian pinggang dan sakit pada bagian bahu kanan dan kiri.Hasil penilaian postur kerja sebelum perbaikan berdasarkan metode RULA : postur kerja peletakkan material dari mesin cutting, material tumpukan pertama, kedua dan ketiga memiliki skor RULA 7 (level risisko tinggi). Perbaikan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah usulan rancangan meja hidrolik dengan berdasarkan data anthropometri tinggi siku berdiri dari operator. Usulan rancangan meja hidrolik menunjukan adanya perbaikan postur kerja operator lebih ergonomi. Postur kerja proses pemindahan jadi hanya ada 2 yaitu postur kerja peletakan material terbanyak dan paling sedikit dengan skor RULA 4 (level risiko sedang). Setelah dilakukan perbaikan adanya penurunan waktu proses pemindahan menjadi sebesar 39,96 detik/30 unit atau 30,77%.

Kata Kunci: Ergonomi, Musculoskeletal Disorders, Rapid Upper Limb Assessment (RULA), Anthropometri."
Randika Satrio Pratama (1117026)
Randika Satrio Pratama - Personal Name
NONE
Computer File
Indonesia
Politeknik STMI Jakarta
2021
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...

References